Social Icons

Pages

Saturday, August 9, 2014

Sujud Tilawah




"Wasjud Waqtarib" demikianlah Allah swt menutup firmannya dalam surat al-Alaq. Suatu statemen yang tegas dan gamblang. Bahwa sujud merupakan wahana paling efesien untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Memang secara psiklogis sujud memiliki nilai lebih dibandingkan dengan rukun shalat yang lain. Karena ketika sujud posisi seseorang benar-benar mununjukkan kerendahannya di hadapan Sang Khaliq. Bagaimana tidak, kepala yang menjadi bagian paling istimewa dalam tubuh manusia dan tempat bersemayamnya pancaindera. Juga anggota tubuh yang paling dimuliakan oleh manusia, tiba-tiba diposisikan begitu rendahnya hingga rata dengan tanah, tempat kaki berpijak.

Sujud menjadi sebuah cara bagi hamba mendekatkan kepada Alloh Swt ,karena dalam sholatpun kita selalu melakukan sujud engan sujud ini berarti kita merendahkan diri dihadapan Ilahi Robbi dan pada saat itu pula kita berada sangat dekat dengan Alloh,selain dalam sholat kita disunahkan untuk melakukan sujud ketika mendengar kabar yang menggembirakan dengan sebutan sujud syukur,selain itu ketika kita membaca alquran kita juga disunahkan untuk melakukan sujud tilawah ketika bertemu dengan ayat As-sajadah yang diantaranya kita temukan pada ayat berikut ini,

Sepuluh ayat yang disepakati sebagai ayat sajadah
  1. QS. Al A’rof ayat 206
  2. QS. Ar Ro’du ayat 15
  3. QS. An Nahl ayat 49-50
  4. QS. Al Isro’ ayat 107-109
  5. QS. Maryam ayat 58
  6. QS. Al Hajj ayat 18
  7. QS. Al Furqon ayat 60
  8. QS. An Naml ayat 25-26
  9. QS. As Sajdah ayat 15
  10. QS. Fushilat ayat 38 (menurut mayoritas ulama), QS. Fushilat ayat 37 (menurut Malikiyah)
Empat ayat yang termasuk ayat sajadah namun diperselisihkan, akan tetapi ada dalil shahih yang menjelaskannya
  1. QS. Shaad ayat 24
  2. QS. An Najm ayat 62 (ayat terakhir)
  3. QS. Al Insyiqaq ayat 20-21
  4. QS. Al ‘Alaq ayat 19 (ayat terakhir)
Satu ayat yang masih diperselisihkan dan tidak ada hadits marfu’ (hadits yang sampai pada Nabi) yang menjelaskannya, yaitu surat Al Hajj ayat 77. Banyak sahabat yang menganggap ayat ini sebagai ayat sajadah semacam Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Mas’ud, Abu Musa, Abud Darda, dan ‘Ammar bin Yasar.

Syarat Sujud Tilawah
      1. Suci badan, pakaian dan tempat sujud.
      2. Menutup aurat.
      3. Menghadap kiblat.
      4. Sujud setelah selesai membaca ayat Sajadah.
      5. Dalam solat berjamaah, makmum wajib mengikuti Imam bersujud Tilawah. Gugur  solat berjamaahnya, jika tidak ikut bersujud.
 .
Rukun Sujud
     1.  Niat Sujud Tilawah
                                               
 “Daku melakukan Sujud Tilawah kerana Allah Ta‘ala”
     2.  Bertakbir
     3.  Sujud
     4.  Salam.
.
Bacaan Sujud Tilawah (Sajadah)
.
Dalam Sujud Tilawah dianjurkan membaca:
                          
Sa-ja-da  waj-Hi-ya  lil-la-dziy  kho-la-qo-hu  wa-shaw-wa-ra-Hu  wa-syaq-qo  sam-‘a-Hu  wa-ba-sho-ro-Hu  bi-
hau-li-hi  wa-quw-wa-ti-Hi  fa-ta-baa-ro-kaL  Laa-Hu  ah-san-ul  khoo-li-qiyn .

“Aku bersujud kepada Allah yang menjadikanku, memberikan pendengaranku dan penglihatanku dengan Kekuasaan-Nya dan Kudrat-Nya. Maka Maha Suci Allah, Dialah sebaik-baik pencipta kejadian.”

Sunday, August 3, 2014

Tradisi mudik lebaran



Hiruk pikuk masyarakat Indonesia sangat terlihat di mana mana,dari pasar terminal dan juga jalan jalan antar propinsi yang dipenuhi oleh banyak kendaraan dan sepeda motor para pemudik.inilah wajah budaya bangsa kita yang mempeunyai tradisi mudik dietiap hari besar dan hari libur panjang untamanya hari raya Idul Fitri,masyarakat ibu kota berbondong bondong pulang kampung untuk merayakan hari kemenangan dan hari kegembiraan bersama keluarga besar tercinta.melepas kerinduaan yang selama setahun terhalang oleh kesibukan dan aktivitas lainnya.

Sebenarnya nilai posotif apa yang bisa kita ambil dari sebuah tradisi ini ,coba mari kita kulas bersama sama agar kita maendapat hikmah dibalik kerja keras dan perjuangan mudik ini.tentunya ada hal yang mendasari dan mendorong tradisi ini terus berkembang dan semakin tahun semakin meningkat.

      Ini mungkin menjadi alasan yang prioritas pertama ,bertemunya keluarga melepas rindu dan menjaga suasanan hati dalam ikatan keluarga terutama kedua orang tua,walau bagaimanapun orang tua kita lah yang memberi peran terpenting dalam perjalanan hidup seseorang.seorang ibu yang telah melahirkan kita dengan mempertaruhkan antara hidup dan mati ,darah dan keringat bercampur dangan rasa sakit,hanya untuk melahirkan seorang anak,dan demikian pula dengan seorang ayah yang ketika itu berjuang mencari nafkah tak kenal lelah panas hujan berangkat pagi pulang petang berjalan mencari rejeki Alloh hanya untuk keluarga dan anak anak tercinta, ketika menjadi besar dan berhasil tentunya sebagai rasa terima kasih kita dan rasa syukur kita terus menjaga silaturahim dan berbuat birulwalidain ,setinggi apapun pangkat dan jabatan kita, entah itu jendral,menteri bahkan presiden tetap posisi kita adalah sebagai anak yang mempunyai kewajiban berbakti dan sayang kepada orang tua.sehingga yang paling baik setelah sholat idul fitri kita datang kepada orang tua meminta maaf dan juga sekaligus meminta ridho dari kedua orang tua tercinta,karena ridho alloh tergantung pada ridho orang tua.sebagaimana hadist berikut ini.

عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ ( اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم)

Artinya: dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. ( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim)[1][1]

Di samping itu ,selain kita ingin bertemu keluarga dekat juga ingin bertemu dengan para tetangga atau teman lama yang mereka tinggal dikampung halaman untuk bercerita mungkin mengenang masa kecil saat sekolah dulu yang tentunya akan menambah kehangatan persaudaraan sesama muslim ,dan kebahagiaan yang tak bisa terhitung dengan materi.dan jikalau kita mempunyai rejeki yang cukup maka saat mudik bisa menjadi saat berbagi rejeki,dengan menyisihkan sebagaian harta kita sebagai bentuk zakat mal,tak harus banyak yang penting ikhlas dan membuat saudara senang,sekaligus sebagai ibadah .insyaalloh Alloh akan melapangkan rejeki kita dan memanjangkan umur kita sebagaimana hadist rosululloh,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.”

Demikian uraian sedikit tentang mudik semoga memberi manfaat dan kebaikan bagi kita semua.