Pembaca yang budiman keberadaan kita yang
berdomisili dinegeri yang mayoritas muslim tentunya suara pagilan sholat
senatiasa bisa kita dengar,pangilan itu adalah panggilan adzan yang mengajak
kepada umat islam melakukan sholat wajib berjamaah.sejarah dikumandangkan adzan
di mulai sejah tahun kedua hijriah hal ini dilatarbelakangi dengan semakin
banyak orang yang masuk islam, dan rumah rumah mereka berjauhan sehingga
diperlukan cara atau metode untuk mengumpulkan mereka untuk sholat berjamaah.suatu
hari Nabi Muhammad mengumpulkan sahabatnya untuk membahas hal tersebut
,diantara mereka ada yang mengusulkan untuk meniup terompet ketika masuk waktu
sholat hal menyerupai kaum
Yahudi,kemudian ada juga yang mengusulkan untuk menabuh lonceng hal ini juga menyerupai
kaum Nasrani,kemudian ada yang mengusulkan untuk menaikan bendera dan juga ada
yang mengusulkan untuk menyalakan api di puncak gunung .Jawabanya akhirnya
diketemukan setelah peristiwa yang terjadi Abdullah bin zaid yang bermimpi
dalam tidurnya sebagaimana dalam kisah dibawah ini
Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid
berkata sebagai berikut: Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk salat
dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada
seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya
kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu
aku memintanya untuk menjual kepadaku saja. Orang tersebut malah bertanya,
Untuk apa? Aku menjawabnya, Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat
memanggil kaum muslim untuk menunaikan salat. Orang itu berkata lagi, Maukah
kau kuajari cara yang lebih baik? Dan aku menjawab Ya! Lalu dia berkata lagi
dan kali ini dengan suara yang amat lantang:
§ Allahu Akbar Allahu Akbar
§ Asyhadu alla ilaha illallah
§ Asyhadu anna Muhammadar
Rasulullah
§ Hayya alash sholah (2 kali)
§ Hayya alal falah (2 kali)
§ Allahu Akbar Allahu Akbar
§ La ilaha illallah
Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi
Muhammad.SAW, dan menceritakan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi
Muhammad. SAW, berkata, Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping
Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus
mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang.
Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal. Rupanya, mimpi serupa dialami pula
oleh Umar ia juga menceritakannya kepada Nabi Muhammad, SAW. Itulah peristiwa
yang mulia sehingga hingga detik ini kita senantiasa mendengar panggilan sholat
yang agung tersebut.