Sesuatu yang paling ditunggu bagi setiap orang yang
sedang perpuasa adalah saat berbuka puasa.ketika adan magrib berkumandang
terasa kebahagian datang menjemput barokah yang terdapat di dalam buka puasa
tersebut.tentunya anda ingin buka puasa lebih berkesan dan mendapat
pahala,untuk itu ikuti tip berbuka menurut Rosululloh.
1.Menyegerakan waktunya.
Ini bukan berarti mendahului waktu yang telah diatur
dalam syariat yaitu setelah masuk magrib,tapi ketika batas waktu magrib datang
bersegeralah berbuka.tapi ingat kita sering dengar orang bilang “ayo,,,batalkan
puasa dulu udah maghrib lho”.ini kata kata yang biasa tapi bisa berakibat fatal
karena ada niat untuk membatalkan puasa.tapi yang paling tepat “ayo buka puasa
dulu”..jadi niat yang tersirat adalah berbuka.pastinya anda pingin tahu dalilnya
kan?simak di bawah ini
Diriwayat
oleh At-Tirmidzi, dari hadits Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- dari nabi
–shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau bersabda, “Allah ‘azza wa jalla
berfirman : Hamba yang paling Aku cintai adalah yang paling menyegerakan
berbuka” (Hadits ini dihasankan oleh Attirmidzi dan dishohihkan oleh Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
2.Berdoa setelah berbuka
Diantara berkah berbuka kita akan dikabulkan doanya
,sebagaimana hadist dibawah ini menjelaskan.
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر
والإمام العادل و المظلوم
“Ada tiga orang yang doanya tidak tertolak, orang yang berpuasa ketika
berbuka, penguasa yang adil dan orang yang dizhalimi” (HR. Tirmidzi
no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih
At Tirmidzi)Terus bagaimana
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا
أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa
membaca doa:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن
شاء الله
/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/
(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)
Periwayat hadits adalah Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma. Pada awal hadits terdapat redaksi, "Abdullah bin Umar berkata, 'Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berbuka puasa, beliau mengucapkan ….(lihat hadits sebelumnya)'"
Yang dimaksud dengan أَفْطَرَ إِذَا adalah "apabila setelah makan atau minum". Dari sisi lughoh (bahasa), kata أَفْطَرَ menggunakan fi'l madhi yaitu bentuk kata kerja lampau. Maka diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "telah berbuka". Berdasarkan tinjauan ini, maka diambil kesimpulan do'a dibaca setelah berbuka puasa yang menandakan bahwa orang yang berpuasa tersebut telah "membatalkan" puasanya pada waktunya (yaitu ghurubus syams/terbenamnya matahari). Oleh karena itu doa ini tidak dibaca sebelum makan atau minum saat berbuka. Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan "bismillah"
3. Berbuka Puasa Dengan Buah Rutab, Tamar Atau
Air.
Rutab adalah buah kurma yang masak dan tidak
dikeringkan. Ia lembut dan manis. Tamar pula adalah buah kurma yang telah
dikeringkan sebagaimana yang banyak terjual di pasaran. Berbuka puasa dengan
buah rutab, tamar atau air merupakan sunnah Nabi SAW Anas bin Malik r.a
berkata:
حَدّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ
حَنْبَلٍ، حَدّثَنَا عَبْدُ الرّزّاقِ، حَدّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ،
حَدّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيّ، أَنّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ:
«كَانَ رَسُولُ اللّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ
قَبْلَ أَنْ يُصَلّـِيَ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ، فَعَلَى تَمَرَاتٍ، فَإِنْ
لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ»
(Imam Abu Dawud berkata) 'Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Hanbal, (Dia Ahmad bin Hanbal berkata) 'Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq, (Dia Abdurrazaq berkata), 'Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman, (Dia Ja'far bin Sulaiman berkata), 'Telah mengabarkan kepada kami Tsabit al-Bunaniy, bahwa dia telah mendengar dari Anas bin Malik (radhiallahu'anhum) berkata, "Rasulullah Shallallahu'alahi wassalam berbuka dengan beberapa ruthob (Kurma matang namun masih basah) sebelum melakukan sholat, jika tidak ada Ruthob maka dengan beberapa Tamr (kurma matang kering), jika itu tidak ada maka beliau meminum air beberapa kali tegukan.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah memberikan penjelasan tentang hadits di atas, beliau berkata, "Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan menyantap kurma atau air mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. Karena saat berpuasa lambung kosong dari makanan apa pun. Sehingga tidak ada sesuatu yang amat sesuai untuk liver (hati) yang dapat disuplay langsung ke seluruh organ tubuh serta langsung menjadi energi, selain kurma dan air. Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama sekali kurma masak yang masih segar. Liver akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi. Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun baik, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu." ( Lihat Ath-Thibb an-Nabawy oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, hal. 309, cet. Maktabah Nizaar Musthafa al-Baz, th. 1418 H.)
Kondisi lapar dan haus kadang sering menyebabkan kita terlena dalam berbuka tanpa memperhatikan kewajiban sholat maghrib,untuk itu kita harus bisa mengatur waktu dan komposisi berbuka agar sholat magrib tidak jadi terlantar diakhir waktu.
5. Pahala Memberi Buka Orang Puasa
Bersemangatlan wahai saudaraku untuk memberi makan orang yang puasa karena pahalanya besar dan kebaikannya banyak. Nabi n bersabda:
Barangsiapa memberi buka kepada orang yang berpuasa, dia mendapatkan semisal pahala mereka, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. (HR. Ahmad; Tirmidzi, Ibnu Majah; dan Ibnu Hibban; Lihat: Sifat Shoum Nabi, hal: 68)
semoga bermanfaat bagi kita semua.amin