Dalam sejarah kebesaran islam tak luput dengan kisah
tentang khulafa ar rosyidin,yang terdiri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq,Umar Bin Khatab,Ustman Bin Affan Dan Ali Bin
AbuTholib,keempat sahabat tersebut adalah sahabat yang di jamin masuk surga dan
juga sangat berperan penting dalam perkembangan islam,pada kesempatan kali ini
pembaca akan diajak untuk mengetahui lebih dalam tentang sahabat Abu Bakar
Assidiq.
Beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib Al-Qurasyi At-Taimy. Nasab beliau bertemu dengan nasabnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada kakek keenam yaitu Murrah bin Ka’ab.
Bapak beliau, Utsman bin Amir, akrab dipanggil Abu Quhafah. Ibu beliau adalah Ummul Khair yaitu Salma binti Shohr bin Amir. Berarti sang ibu adalah putri pamannya (sepupu) bapak. Beliau dilahirkan dua tahun enam bulan setelah Tahun Gajah.
Di masa jahiliah Abu Bakar dikenal sebagai seorang yang jujur, berakhlak mulia, dan mahir dalam berdagang. Hal ini diketahui oleh semua manusia sehingga beliau sering didatangi para pemuda Quraisy untuk diminta keterangan tentang ilmu pengetahuan, strategi berdagang, dan sopan santunnya. Selain itu, beliau juga termasuk salah satu dari ahli nasab Quraisy hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan,
“Sesungguhnya Abu Bakar adalah seorang Quraisy yang
paling mengetahui tentang nasab mereka.” (HR. Muslim, 2490)
Rosulullah memberi gelar abu bakar dengan alasan
karena cepatnya dia masuk Islam (assaabiquunal awwaluun, yakni golongan pertama
yang masuk Islam). Sedang Ash Shiddiq yang berarti ‘amat membenarkan’ adalah
gelar yang diberikan kepadanya lantaran ia segera membenarkan Rasulullah SAW
dalam berbagai peristiwa.
Banyak kisah tentang sahabat yang satu ini yang
salah satu diantaranya sebagaimana tercantum dibawah ini :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada orang-orang (para sahabat). Beliau mengatakan, “Sesungguhnya Allah memberikan tawaran kepada seorang hamba; antara dunia dengan apa yang ada di sisi-Nya. Ternyata hamba itu lebih memilih apa yang ada di sisi Allah.”
Beliau -Abu Sa’id- berkata: “Abu Bakar pun menangis. Kami merasa heran karena tangisannya. Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan ada seorang hamba yang diberikan tawaran. Ternyata yang dimaksud hamba yang diberikan tawaran itu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memang, Abu Bakar adalah orang yang paling berilmu di antara kami.”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling berjasa kepadaku dengan ikatan persahabatan dan dukungan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengangkat seorang Khalil -kekasih terdekat- selain Rabb-ku niscaya akan aku jadikan Abu Bakar sebagai Khalil-ku. Namun, cukuplah -antara aku dengan Abu Bakar- ikatan persaudaraan dan saling mencintai karena Islam. Dan tidak boleh ada satu pun pintu yang tersisa di [dinding] masjid ini kecuali pintu Abu Bakar.”
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, di Kitab Fadha’il ash-Shahabah (lihat Syarh Nawawi Juz 8 hal. 7-8)
Keutamaan
Tidak ada seorang lelakipun yang memiliki keutaman sebanyak keutamaan Abu Bakar Radhiallahu’anhu
1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah manusia terbaik setelah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dari golongan umat beliau
Ibnu ‘Umar Radhiallahu’anhu berkata:
كنا نخيّر بين الناس في زمن النبي صلى
الله عليه وسلم ، فنخيّر أبا بكر ، ثم عمر بن الخطاب ، ثم عثمان بن عفان رضي الله
عنهم
“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu
‘Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu” (HR. Bukhari)