Di antara pilar islam yang paling utama
adalah Sholat. Sholat merupakan mediator antara mahluk dengan sang Kholik yang
bisa memberikan cahaya kehidupan dan tolak ukur kemuliaan ahlak manusia.sholat
memberikan hikmah kebaikan yang luar biasa yang tercermin pada tingkah laku
baik dan mulia seseorang disetiap sisi kehidupan .sholat adalah amal yang akan
dihisab pertama kali di akhirat nanti jikalau seseorang baik sholatnya maka
baiklah semua amal lainya.
Baik dan jeleknya seseorang bisa diukur
dari tingkat kekhusuan seseorang dalam sholatnya.dan sholat khusu” bukanlah
perkara mudah akan tetapi perlu belajar dan latihan yang serius.kekhusuan itu
menjadi bukti keiklhasan kita dalam beribadah sholat ini. Maka
khsyu' ini juga merupakan salah satu sifat orang beriman.
Allah berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي
صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya”. Al-Mu’minun:
1-2
Setelah Allah menyebutkan sebagian sifat-sifat
mereka, kamudian Dia menyebtukan balasan mereka:
أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ الَّذِينَ يَرِثُونَ
الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,
yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. QS.
Al-Mu’minun: 9-10
Ibnu Katsir mengatakan: khusyu' adalah tidak bergerak, tenang, penuh tawadlu' karena disebabkan takut kepada Allah dan perasaan diawasi Allah. Khusyu' adalah sadarnya hati seakan berdiri di depat Allah dengan penuh penghormatan, pengabdian. (al-Madarij 1/520).
Ibnu Katsir mengatakan: khusyu' adalah tidak bergerak, tenang, penuh tawadlu' karena disebabkan takut kepada Allah dan perasaan diawasi Allah. Khusyu' adalah sadarnya hati seakan berdiri di depat Allah dengan penuh penghormatan, pengabdian. (al-Madarij 1/520).
Tempat khusyu' adalah di dalam hari dan membekas ke
seluruh tubuh manusia. Kalau hati sudah tidak khusyu' maka seluruh anggota
tubuh tidak lagi beribadah secara serius karena hati ibarat komandonya dan
anggota badan adalah tentaranya.
Khusyu' juga menjadi bukti keikhlasan. Karena
hanya mereka yang ikhlash ibadah karena Allah dan sholat karenaNya yang dapat
melakukan khusyu' secara sempurna. Tanpa keikhlasan, maka seseorang hanya
melakukan kekhusyu'an palsu atau yang sering disebut kekhusyu'an dusta.
Ibnu Qayyim mengatakan ada dua jenis khusyu', yaitu
khusyu' iman dan khusyu' munafik. khusyu' Iman adalah hatinya menghadap Allah
dengan penghormatan, pengagungan, ketenangan, penuh harapan dan rasa malu, lalu
hatinya penuh dengan cinta dan pengakuan kepada Allah yang membekas ke seluruh
anggota badannya.
Adapun khusyu' munafik adalah fisiknya khusyu' tapi
hatinya tidak. Para sahabat sering berdoa: Ya Allah lindungilah aku dari
khusyu' munafik. (Ruh 314).
Ulama mengatakan bahwa hukum khusyu' adalah wajib,
karena banyaknya dalil yang menganjurkan khusyu' dan mencela orang yang tidak
khusyu' dalam sholat.
Saudaraku seiman syetan adalah musuh nyata bagi seorang yang beriman
yang tak akan rela membiarkan hamba yang beriman meraih kekhusuan dalam sholat
.sebagaimana Firman Allah dalam menceritakan misi syetan tersebut:
ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ
وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
(17)
Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur [ta’at]. (al-A'raaf: 17)
Rasulullah s.a.w. bersabda
قال النبي
صلى الله عليه وسلم ( أول شيء يرفع من هذه الأمة الخشوع ، حتى لا ترى فيها خاشعا
.)
Yang
pertama akan hilang ari umatku adalah khusyu', hingga kalian tidak lagi melihat
orang khusyu'. (H.R. Tabrani. Sahih)
Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang
dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang paling akhir hilang dari agama
kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka,
kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada lafi orang khusyu'"
(al-Madarij 1/521).
Untuk itu marilah kita mencoba untuk tetap
istiqomah belajar dan belajar menjaga kekhusuan sholat kita dibawah ini
beberapa pelajaran yang diharapkan bisa menjadi ilmu dan bermanfaat untuk memperbaiki
sholat kita.
Tip menghadirkan khusyu dalam
sholat
Menghadirkan khusyu' dalam sholat dalam dilakukan
melalui dua cara. Pertama: mengupayakan amalan-amalan yang merangsang
kekhusyu'an dan kedua: menghilangkan hal-hal yang merusak kekhusyu'an.
Adapun amalan-amalan yang mengantarkan kepada
kekhusyu'an adalah sbb:
1. Persiapkan diri untuk sholat. Itu
dimulai dengan mendengarkan adzan dan mengikutinya, berdoa adzan, memperbaiki
wudlu, berdoa setalah wudlu, melakukan siwak sebelum sholat, mempesiapkan baji
sholat, tempat sholat dan menunggu waktu sholat. Bukan bergegas sholat ketika
waktu hampir lewat.
2. Thoma'ninah: yaitu berhenti
sejenak pada setiap rukun-rukun sholat. Dalam hadist diriwayatkan bahwa
Rasulullah s.a.w. ketika sholat, beliau melakukan thma'ninah hingga semua
anggota badan beliau kembali pada tempatnya. (H.R. Abu Dawud dll.) Dalam hadist
lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Seburuk-buruk pencuri adalah pencuri
sholat. Bagaimana itu wahai Rasulullah, tanya sahabat. "Mereka yang tidak
menyempurnakan ruku' dan sujudnya. (H.R. Ahmad dan Hakim: sahih). Seseorang
tidak akan bisa khusyu' tanpa thoma'ninah ini karena cepatnya pergerakan sholat
telah menghilangkan kekhusyu'an dan konsentrasi hati.
3. Ingat kematian saat sholat.
Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:"Ingatlah mati saat kamu sholat,
sesungguhnya seseorang yang ingat mati saat sholat maka ia akan memperbaiki
sholatnya, dan sholatlah seperti sholatnya orang yang mengira itu sholatnya
yang terakhir" (Dailami: sahih). Rasul juga pernah berpesan kepada Abu
Ayub r.a. "Sholatlah seperti sholatnya orang yang pamitan" (Ahmad:
sahih).
4. Tadabbur (menghayati) ayat-ayat
Quran yang dibaca saat sholat, begitu juga dzikir-dzikir dan bacaan sholat
lainnya lainnya serta menyerapkannya dalam diri mushalli.
5. Sebagian ulama melihat bahwa
meragamkan bacaan sholat dapat mengantarkan kepada kekhusyu'an karena
menciptakan suasana baru dalam melaksanakan sholat. Misalnya redaksi bacaan doa
iftitah, ruku', sujud, I'tidal, duduk antara dua sujud dan tashahhud ada
beberapa riwayat sahih yang berbeda-beda. Membacanya dengan redaksi yang
berbeda-beda dapat mempersegar suasana sholat dan mengantarkan kepada
kekhusyu'an. Begitu juga bacaan-bacaan surat setelah fatihah dapat dilakukan
dengan variasi ayat yang berbeda-beda.
6. Disunnahkan membaca ta'awwudz (أغوذ
بالله من الشيطان الرجيم) ketika merasakan ada gangguan konsentrasi dalam
sholat. Konon ketika seorang hamba hendak melaksanakan sholat, syetan
menurunkan pasukannya yang disebut Khanzab untuk mengganggu orang sholat. Abi
'Ash r.a. berkata kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah syetan telah mengganggu
sholatnya dan membolak balikkan bacaannya, Rasulullah bersabda: Itu syetan
bernama Khanzab kalau kamu merasakannya maka bacalah ta'wudz lalu tiuplah ke
kiri tiga kali". Iapun melakukannya dan syetan tidak lagi mengganggunya.
(Muslim). Rasulullah juga mengingatkan: Kalau kalian sholat maka datanglah
syetan mengganggu kalian, sehingga kalian lupa hitungan rakaatnya. Kalau kalian
merasakannya maka sujudlah dua kali ketika ia duduk (Bukhari). Rasulullah juga
mengingatkan bahwa Syetan datang kepada kalian ketika sholat lalu membuka
tempat duduk kalian, lalu ia merekayasa agar dia ragu apa kentut apa tidak,
kalau kalian merasakan itu janganlah membatalkan sholat hingga dengar
suara atau mencium bau (Thabrani: sahih). Bahkan konon syetan juga menganggu
orang yang sholat dengan isu-isu kebaikan seperti masalah dakwah, masalah
sunnah, masalah keilmuan dan politik agar sholatnya tidak lagi terfokus.
7. Bacalah cerita orang solih
terdahulu bagaimana mereka berkhusyu' dalam sholatnya. Ali r.a. ketika hendak
sholat maka mukanya berubah, lalu ia ditanyai tentang itu, beliau menjawab:
datang waktu ketika amanah ditawarkan kepada langit, bumi dan gunung-gunung
tapi mereka menolak tapi aku kini membawanya. Konon mereka ketita sholat
memerah wajahnya karena takut akan menghadap Allah. Salah seorang sahabat
diceritakan terkena panah saat berperang, lalu ia minta agar dicabut saat ia
sholat karena saat itu ia lupa semuanya dan hanya ingat Allah.
8. Berdoa dalam sholat, khususnya
saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kondisi paling antara hamba dan
Tuhannya adalah saat sujud, maka perbanyaklah doa" (Muslim).
9. Memperindah bacaan
Al quran dalam sholat.Rasulullah s.a.w. berpesan:"Perindahlah al-Qur'an
dengan suaramu yang merdu, karena suara yang indah akan memperindah
al-Quran" (Hakim:sahih). Dalam hadist lain beliau
bersabda:"Sesungguhnya seindah-indah suara orang membaca Quran, adalah
kalau ia membaca maka orang-orang yang mendengarnya akan takut kapada Allah.
(Ibnu Majah: sahih).
10. Dzikir setelah sholat. Setelah
melaksanakan sholatnya hendaknya seorang hamba melakukan dzikir selesai
sholat untuk memperkuat dan menyempurnakan sholatnya. Tentu saja tidak
hanya dzikir dalam lisan tapi juga diresapi makna dan kandungannya.
Adapun perkara-perkara yang mengganggu kekhusyu'an
adalah sbb:
1. Membersihkan tempat sholat dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti
gambar-gambar dan ornamen yang menarik perhatian orang sholat. Aisyah r.a.
pernah mempunyai kelambu di rumahnya berwarna-warni, lalu Rasulullah memintanya
agar menyingkirkan itu karena itu mengganggu sholat beliau. (Bukhari). Maka
hendaknya melakukan sholat di tempat yang jauh dari kebisingan dan banyak orang
lalu lalang, tempat orang ngobrol, apalagi tempat hiburan dan bersenang-senang
karena itu akan mengganggu kekhusyu'an sholat. Begitu juga agar lokasi sholat
tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar
para sahabat melakukan sholat dhuhur saat cuaca agak dingin.
2. Memakai pakaian yang polos dan tidak banyak warna. Karena itu akan menarik
pandangan mushalli dan mengganggu konsentrasinya dalam sholat. Rasulullah
pernah sholat dan terganggu dengan kelambu Aisyah yang berwarna-warni lalu
beliau meminta untuk menyingkirkannya. (Bukhari dll.).
3.
Hindari solat di waktu makan. Rasulullah s.a.w. bersabda"Tidak baik sholat
di hadapan makanan" (Muslim). Riwayat lain mengatakan "Ketika maka
malam sudah siap dan datang waktu sholat, maka dahulukan makan malam"
(Bukhari).
4. Hindari menanah buang air besar, kecil dan angin. Rasulullah s.a.w. melarang
sholat sambil menahan kencing (Ibnu Majah:sahih). Riwayat lain mengatakan bahwa
Rasululllah s.a.w. bersabda kalau kalian akan sholat dan ingin ke wc maka
pergilah ke wc dulu (Abu Dawud:sahih).
5. Hindari sholat dalam keadaan ngantuk berat. Rasulullah s.a.w. bersabda
"Kalau kalian sholat dan ngantuk maka tidurlah hingga ia mengerti apa yang
dikatakan" (Bukhari). Riwayat lain dengan tambahan: ditakutkan ketika
kalian ngantuk dan melakukan sholat maka ia tidak sadar maunya meminta ampunan
Allah tapi malah mengumpat dirinya. (Bukhari)
6. Hindari sholat di tempat yang kurang rata atau kuarng bersih karena itu akan
menganggu konsentrasi saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda "Janganlah
kau membersihkan tempat sujudmu (dari kerikil) saat sholat, kalau terpaksa melakukannya
maka itu cukup sekali (Abu Dawud:sahih).
7. Jangan membaca terlalu keras sehingga mengganggu orang sholat di samping kita.
Rasulullah s.a.w. bersabda "Ingatlah bahwa kalian semua menghadap Allah,
janganlah saling mengganggu, jangan membaca lebih keras dari saudaranya dalam
sholat" (Abu Dawud: sahih).
8. Jangan tengak-tengok saat sholat. Rasulullah s.a.w. mengingatkan bahwa
tengak-tengok dalam sholat adalah gangguan syetan. (Bukhari). Dalam hadist lain
dikatakan "Allah senantiasa melihat hambanya saat sholat selama ia tidak
menengok, kalau menengok maka Allah meninggalkannya" (Abu Dawud: sahih).
9.
Jangan melihat ke arah atas. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Ada
orang-orang sholat sambil menghadap ke atas, mudah-mudahan matanya tidak
kembali" (Ahmad:sahih).
10.
menahan mulut ketika ingin menguap. Sabda Rasulullah s.a.w. Ketika kalian
menguap saat sholat, maka tahanlah sekuatnya karena syetan akan masuk ke mulut
kalian" (Muslim).
11. Jangan sholat seperti kebiasaan binatang. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w.
melarang sholat seperti patukan gagak, duduknya harimau dan menjalankan ibadah
di tempat yang satu seperti onta (Ahmad: sahih).
Demikian ulasan singkat semoga bisa bermanfaat bagi
kita semua amin.