Social Icons

Pages

Saturday, January 5, 2013

Pondasi dalam islam




 Pondasi dalam islam

Pembaca yang dirahmati Allah tak akan ada banguna yang berdiri megah tanpa adanya pondasi yang kuat,tak akan ada pohon yang tinggi, rimbun dan menghasilkan buah yang manis dan melimpat tanpa adanya akar yang kokoh.Pondasi dan akar yang kuat  akan menjadikan selalu tegar menghadapi tiupan angin kencang dan goncangan dasyat.Demikian pula kita sebagai orang islam harus menyusun pondasi yang kuat dalam menegakkan islam pada diri kita  agar keislaman kita bisa menjadi rahmatallilalamin.pondasi yang utama adalah menyakini kalimat Lailaha illallah.
 
La ilaha illallah adalah dasar agama yang memiliki kedudukan yang amat besar dalam islam.ia merupakan puncak keimanan yang paling tinggi.Penerimaan seluruh amal perbuatan tergantung kepada pengucapan kalimat ini dan pengamalan segala konsekuensinya.
Adapun maknanya yang benar dan tidak boleh di palingkan darinya adalah;la ma buda bi haqqin illallah(tidak ada yang di sembah dengan hak kecuali Allah Swt).Kalimat ini tidak boleh di artikan dengan ;La khaliqa illallah(tidak ada pencipta kecuali Allah Swt)atau La qadira ala al-ikhtira illallah(tidak ada yang kuasa menciptakan kecuali AllahSwt)ataupun La maujuda illallah(tidak ada yang Wujud kecuali Allah Swt).
kalimat ini memiliki makna :
  1. Nafi (peniadaan)yang terdapat dalam kata La ilaha(tidak ada sesembahan yang hak).Kata ini meniadakan yang disembah dari sesuatu apapun.
  2. Itsbat (penetapan),terdapat dalam kata illallah(kecuali allah).Kata ini menetapkan yang disembah hanya Allah Swt semata dan tidak ada sekutu bagiNya.Oleh karena itu ,tidak ada yang disembah selain Allah Swt,dan tidak boleh memalingkan segala bentuk ibadah kepada selain-Nya Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan memahami maknanya serta mengamalkan isi kandungannya dengan meniadakan syirik,menetapkan ke-esaan Allah Swt serta meyakini dengan haqqul yaqin,maka dia adalah muslim sejati.Begitu juga sebaliknya kalau seseorang mengucapkan kalimat ini tanpa ada keyakinan maka dia adalah seorang munafik.

Tujuan Diciptakannya Manusia



Saudaraku seiman cobalah kita kembali melihat diri kita sendiri agar kita kembali ingat akan kebesaran Allah,dulu kita tidak ada sekarang kita menjadi ada,dan akan kembali tidak ada, itulah sunattullah yang harus dijalani untuk semua ciptaaNya . sesungguhnya keberadaan kita di muka bumi ini tidaklah sia-sia belaka. Allah berfirman (artinya): “Apakah kalian mengira bahwa Kami menciptakan kalian sia-sia belaka?” (Al Mu’minun: 115)

Bahkan dengan tegas Allah menyatakan (artinya): “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah (mengesakan ibadahnya) kepada-Ku, Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku, Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan Lagi Maha Sangat Kuat” (Adz Dzariyat: 56-58)

Tentunya, ibadah di sini hanyalah berhak diberikan kepada Allah semata, karena Dia-lah satu-satunya Pencipta kita dan seluruh alam semesta ini. Allah berfirman (artinya): “Hai manusia beribadahlah kepada Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap. Dan Dia yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan sebab itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu, karena itu janganlah kamu menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui.” (Al Baqarah: 21-22)
Demikianlah hikmah dan tujuan penciptaan kita di muka bumi ini.