Social Icons

Pages

Thursday, September 26, 2013

Keutamaan 10 hari diawal bulan Dzulhijah



Menyambut bulan dzulhijah menjadi terasa penting karena pada bulan dzulhijah terdapat peristiwa ibadah besar diantaranya diwajibkannya haji bagi setiap muslim yang manpu.dan yang belum bisa berangkat menjdai tamu Allah hendaknya jangan berputus asa tekadkan niat dan usaha semoga suatu saat nanti jatuh giliran bagi kita,diperkenankan Allah untuk menjadi tamunya.ada  banyak keutamaan yang terdapat di ulan dzulhijah yang bisa kita dapatkan jika kita mau melaksanakan ibadah yang disunahkan dibulan dzulhijah ini.dan diantara keutamaan yang ada adalah terdapat di 10 hari awal bulan dzulhijah,
 
Demi Fajar, dan malam yang sepuluh.” (QS. Al Hajr:1-2)
Mayoritas ulama berpendapat bahwa dalam ayat ini Allah Ta’ala telah bersumpah dengan “sepuluh hari” 

pertama dari bulan Dzulhijjah ini. Pendapat ini pula yang dipilih oleh Ibnu Jarir ath Thabari dan Ibnu Katsir rahimakumullah dalam kitab tafsir mereka.
Selain itu kita juga bisa menyimak keterangan dari beberapa hadist rosullulloh dibawah ini,
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan dan Al-Turmudzi dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
(Tidaklah ada suatu hari di mana amal-amal sholeh padanya lebih dicintai oleh Allah selain dari hari-hari sepuluh pertama bulan Dzul Hijjah ini”. Para shahabat bertanya: Tidak juga berjihad di jalan Allah wahai Rasulullah?. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Tidak juga berjihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang berjuang di jalan Allah dengan diri dan hartanya lalu dia tidak membawa kembali sedikitpun dari harta dan jiwa yang telah dibawanya). (Sahih Bukhari: no: 969 dan Sunan Turmuzi no: 757 )
keutamaan yang lebih khusus pada hari kesembilan sebagai hari ‘Arafah.
Pada hari ini para jama’ah Haji melaksanakan wukuf di ‘Arafah, dan wukuf ini merupakan rukun utama dari ibadah Haji. Karenanya hari ini menjadi hari yang memiliki keitamaan yang agung dan keberkahan yang melimpah. Diantara keutamaannya, bahwa sesungguhnya Allah menggugurkan dosa-dosa (dosa kecil) selama dua tahun bagi orang yang berpuasa pada hari ‘Arafah.
Dari Abu Qatadah al Anshari radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pernah ditanya tentang puasa pada hari ‘Arafah, maka beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “(Puasa pada hari itu) mengugurkan dosa-dosa setahun yang lalu dan dosa-dosa setahun berikutnya.” (HR.Muslim)
Di sunnahkan pula untuk berpuasa ‘Arafah bagi mereka yang tidak ber Haji (yang berada di luar ‘Arafah). Sebagaimana petunjuk Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, adalah beliau berbuka (tidak berpuasa) ketika berada di ‘Arafah pada hari ‘Arafah (sedang ber haji). (lihat shaih Bukhari kitab al Hajj dan shahih Muslim kitab ash Shiyaam)
Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan, “Berbukanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pada hari ‘Arafah itu mengandung beberapa hikmah, diantaranya memperkuat do’a di ‘Arafah, bahwa berbuka dai puasa yang wajib saja disaat perjalanan safar lebih utama , maka apa lagi dengan puasa yang hanya hukumnya sunnah…” Ibnul Qoyyim melanjutkan, “Guru kami, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengambil jalan yang berbeda dengan orang lain, yaitu bahwa hari ‘Arafah merupakan hari raya bagi mereka yang sedang berwukuf di ‘Arafah dikarenakan pertemuan mereka disana, seperti pertemuan mereka di hari raya (yaumul ‘Ied), dan pertemuan ini hanya khusus bagi mereka yang berada di ‘Arafah saja, tidak bagi yang selain mereka…” (Zaadul Ma’aad)
Dan di antara keberkahan hari ‘Arafah berikutnya, pada hari itu banyak orang yang dibebaskan oleh Allah Ta’ala, dia mendekat ke langit dunia dan membangga-banggakan para jama’ah Haji di hadapan para Malaikat. Dari ‘Aisyah radhiallahu anha, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari adzab neraka daripada hari ‘Arafah. Sesungguhnya Dia (pada hari itu) mendekat, kemudian menbangga-banggakan mereka (para jama’ah Haji) dihadapan para Malaikat.” Lalu Dia bertanya,”Apa yang diinginkan oleh para jama’ah Haji itu?” (HR. Muslim)
Dan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Pada hari ‘Arafah sesungguhnya Allah turun ke langit dunia, lalu membangga-banggakan mereka (para jama’ah Haji) di hadapan para Malaikat, maka Allah berfirman,’Perhatikan hamba-hamba-Ku, mereka datang kepada-Ku dalam keadaan kusut berdebu dan tersengat teriknya matahari, datang dari segala penjuru yang jauh. Aku bersaksi kepada kalian (para Malaikat) bahwa Aku telah mengampuni mereka.’” (HR.Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, al Laalikai, dan Imam al Baghawi, hadits shahih)
Keutamaan hari ke sepuluh bulan Dzulhijjah, yaitu ‘Iedul Adh-ha yang disebut juga yaumul Nahr.
Dalil yang menunjukkan keutamaan dan keagungan hari ‘Iedul Adh-ha adalah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Qurth radhiallahu anhu, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bahwa beliau bersabda:
Hari teragung di sisi Allah adalah hari ‘Iedul Adh-ha (yaumul Nahr) kemudian sehari setelahnya…” (HR. Abu Dawud)
Dan hari yang agung ini dinamakan juga sebagai hari Haji Akbar. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
Dan (inilah) suatu pemakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada manusia pada hari haji akbar.” (QS. At Taubah:3)
Dan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam juga menyebut hari agung ini dengan sebutan yang sama. Karena sebagian besar amalan-amalan manasik Haji dilakukan pada hari ini, seperti menyembelih kurban, memotong rambut, melontar jumrah dan Thawaf mengelilingi Ka’bah. (Zaadul Ma’aad). Pada hari yang penuh berkah ini, kaum muslimin berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Ied dan mendengarkan khutbah hingga para wanita pun disyari’atkan agar keluar rumah untuk kepentingan ini. Sebagaimana dalam ash Shahihain, bahwa Ummu ‘Athiyyah Nusaibah binti al Harits berkata:
Kami para wanita diperintahkan untuk keluar pada hari ‘Ied hingga hingga kami mengeluarkan gadis dalam pingitan. Juga mengajak keluar wanita-wanita yang sedang haidh, berada di belakang orang-orang. Mereka bertakbir dengan takbirnya dan mereka berdo’a dengan do’anya. Mengharapkan keberkahan dan kesucian dari hari yang agung ini.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Al Hafidz Ibnu Hajar berkomentar tentang maksud dari kehadiran para wanita tersebut di hari agung ini, sehingga para wanita berhalangan tidak luput dari perintah keluar untuk menghadirinya: “Maksud dari kehadiran mereka adalah menampakkan syi’ar Islam dengan memaksimalkan berkumpulnya kaum muslimin agar barakah hari yang mulia ini dapat meliputi mereka semua.” (Fathul Baari)
Pada hari ini dan setelahnya, yaitu pada hari-hari tasyriq, kaum muslimin bertaqarrub kepada Allah Ta’ala melalui penyembelihan hewan kurban. Dan menyembelih hewan kurban merupakan sebuah syi’ar yang agung dari syi’ar Islam.
Namun apakah sepuluh hari Dzulhijjah ini lebih mulia dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjawab persoalan ini dg jawaban yg tuntas, dimana beliau menyatakan, “Sepuluh hari Dzulhijjah lebih utama daripada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Dan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam bulan Dzulhijjah.” (Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah)
Muridnya Ibnul Qoyyim rahimahullah juga menyatakan,” Ini menunjukkan bahwa sepuluh malan terakhir dari bulan Ramadhan menjadi lebih utama karena adanya laitatul Qadr, dan lailatul Qadr ini merupakan bagian dari waktu-waktu malamnya. sedangkan sepuluh hari Dzulhijjah mejadi lebih utama karena hari-harinya (siangnya), karena didalamnya terdapat yaumun Nahr (hari berkurban), hari ‘Arafah dan hari Tarwiyah (hari ke delapan Dzulhijjah). (Zadul Maa’ad)

Wednesday, September 18, 2013

Tips menjaga kelancaran Perjalanan Haji



Melakukan perjalanan haji merupakan perjalanan yang butuh persiapan yang matang,karena haji ini ibadah yang bernilai tinggi yang membutuhkan dana,tenaga, ilmu dan keikhasan.untuk itu perlu adanya strategi untuk bisa mencapai tujuan haji yang mabrur dan kelancaran sepanjang beranggkat dari rumah hingga sampai pulang kerumah lagi.untuk itu itu kita akan berbagi disini tentang apa saja yang harus dilakukan sebelum haji ,selama haji dan sepulang haji.

1.persiapan pendanaan
Untuk berangkat haji tidaklah sedikit uang yang harus kita keluarkan ,setidaknya apa bila sudah berkeluarga harus memikirkan dana haji yang harus disetor,dana yang harus ditingggal buat keluarga dan sekaligus tabungan buat sepulang haji.kelihatannya sudah menjadi tradisi sebelum haji kita harus melaksanakan pengajian ,mengundang seorang dai yang membutuhkan banyak uang,seolah olah kita mengumumkan kepada khalayak ramai bahwa kita akan pergi haji,boleh itu dilakukan tapi takutnya hati terjebak pada masalah Riya,mungkin alangkah baiknya dana tersebut kita sodakohkan kepada orang yang sangat menbutuhkan atau kapanti anak yatim,kepada tentangga yang perlu uluran tangan,sambil sekalian pamitan dan mohon doa restu untuk mendapat haji mabrur,dan minta dikhaskan segala kesalahan,karna tentunya tak ada yang bisa menjamin kita masih bisa pulang kembali ketanah air.

Sesampai ditanah suci hendaknya kita juga harus bisa tetep pada jalur ibadah mampu membelanjakan harta dijalan kebaikan sodakoh diperbanyak,karena pada kenyataan dilapangan banyak jamaah haji yang lebih sibuk belanja kesana kemari jarang duduk dimasjid,hal yang seperti ini harus bisa dikendalikan agar jangan sampai ibadah kita tidak bernilai sempurna,apa lagi bagi para jamaah yang istilahnya pas pasan.

Tak jarang orang tertipu dengan muslihat dunia sehingga mereka lebih berpikir jika orang yang membawa banyak oleh oleh itu sangat istimewa ,oleh oleh yang terpenting adalah haji yang mabrur kita kembali dengan ketakwaan yang tinggi yang akan memberikanmanfaat bagi kita dan orang lain,sehingga sepulang haji akan menjadi rajin ibadah,beramal jariyah dan berahlak mulia.sehingga denga uang yang pas pasan semua bisa diatur menjadi manfaat di jalan Allah.

2.Kesehatan
Perpindahan dari daerah tropis yang kelembaban udara nya tinggi dinegara kita menuju kesaudi yang bersuhu panas dan kelembaban rendah,udara yang kering,akan menyebabkan kita mudah terserang penyakit,biasanya influenza,saluran pencernaan,dan pernafasan.hal ini dapat kita minimalisir dengan menjaga kebugaran tubuh .setidaknya sebulum berangkat kita usahakan rajin olah raga dan mengkomsumsi makanan bergisi serta jangan lupa untuk mengambil vaksin yang sudah diterapkan oleh kementrian kesehatan RI.pentingnya menyiapkan obat bagi setiap jamaah dari antibiotic,penurun panas ,obat mencret atau sejenisnya agar jika gejala datang segera bisa teratasi.sesampai dimekah penting menjaga pola hidup bersih,dari memperbanyak minum air putih,jangan membeli makanan sembarangan,gunakan masker ,dan cepat hubungi tenaga kesehatan terdekat.

3.Persiapan fisik
Perjalana Indonesia Saudi ditempuh kurang lebih 10 jam perjalanan diatas udara.hal ini bukan waktu yang sebentar maka untuk itu manfaatkan untuk istirahat tidur,karena kadang banyak diantara jamaah yang merasa ini pengalaman pertama naik pesawat jadi tidak bisa tidur.sepanjang dipesawat terjaga terus,sehingga setelah sampai mekah kecapaian dan kondisi fisik menurun sehingga mudah sakit.keudian sesampainya dipondokan hendaknya waktu tidur juga harus diperhatikan jangan sampai kurang dari 4 jam,apa lagi kalo mendekati tanggal 8,9 10 dulhijah,harus sangat diperhatikan karena 3 hari ini acara sangat padat.kususnya bagi lansia harus bener bener fisik dipersiapkan.

4.Keamanan
Jangan pernah beranggapan ditanah suci semua orang baik semua ,tidaka ada penjahat atau pencuri.untuk menghindari sesuatu yang tidak dinginkan hendaknya kalo kita kemasjid jangan membawa uang yang banyak2,usahakan selalu ada temen jika kita pergi kemana mana,jika kita terpisah dari rombingan cepat hubungi kantor keamanan terdekat jangan takut karena mereka pasti siap membantu,jangan mudah percaya dengan orang yang tidak kita kenal.dan yang penting lagi tas yang berisi passport jangan suka menaruh ditempat sembarangan.yang terpenting selalu berdoa setiap kita keluar dan masuk rumah sesuai ajaran rosululloh insyaalloh ,Alloh selalu melindungi kita.
Demikian tadi tips dan strategi agar kita bisa beribadah haji dengan lancer dan menjadi haji mabrur Amin.

Thursday, September 12, 2013

Cara menjadi Haji Mabrur



Kebahagian pasti sangat dirasakan bagi para jamaah calon haji yamg akan memenuhi panggilan sebagai tamu Allah.meneunaikan rukun islam yang kelima dan pastilah semua berharap bukan hanya berangkat haji dan pulang menyandang gelar haji tapi yang dinginkan bisa menjadi haji yang mabrur karena balasan haji mabrur ini tidak lain dan dan tidak bukan adalah surga. Rasul Saw bersabda : Haji mabrur tidak ada balasannya selain daripada surga. (HR. Ahmad, Turmuzi, Ibnu Majah). Kata mabrur seperti yang dikatakan oleh Ibnu Mandhur dalam lisan al Arab mengandung dua makna, Pertama mabrur berarti baik, dan kedua berarti suci dan bersih. Kata mabrur berasal dari bahasa Arab yaitu barra, yabirru, barran, yang berarti kebaikan yang banyak. Kata barrun juga dipakai untuk daratan yang luas yang berarti mengandung kebaikan yang cukup luas.

Kata burrun digunakan untuk makanan pokok yang berarti gandum, yang merupakan kebutuhan primer yang baik untuk kehidupan ketiga kata barrun, birrun, burrun, berasal dari akar kata yang sama yaitu barra.
Sebagian berpendapat bahwa haji mabrur adalah amalan haji yang tidak tercampur dengan perbuatan dosa (dan ini yang diunggulkan oleh Imam An-Nawawie), sebagian berpendapat bahwa ia adalah amalan haji yang diterima di sisi Allah, dan sebagiannya lagi berpendapat yaitu haji yang buahnya tampak pada pelakunya dengan indikasi keadaannya setelah berhaji jauh lebih baik sebelum ia berhaji.
seperti kita ketahui tak ada sesuatu yang akan kita dapatkan tanpa adanya usaha dan doa ,sama halnya untuk menjadi haji mabrur perlu adanya cara dan langkah yang harus kita kerjakan ,di antara kunci sukses menjadi Haji mabrur adalah.

1.Memantapkan niat dengan ikhas
Segala sesuatu tentunya di barengi dengant adanya niat, dan niat ikhas menjadi kunci yang pertama melaksanakan ibadah haji hanya semata mata karena Allah,bukan karena ingin mendapat gelar haji yang akan di hormati dan disanjung sanjung dimasyarakat,tetapi hanya karena ingin mulia disisi Allah.hal ini dikuatkan lagi dengan merenungi ayat yang berupa perintah haji di awali dengan “Lillah”(karena Allah), Seperti di dalam Alquran surah Ali Imran ayat 97 : Walillahi alannasi Hijjul baiti manistatho’a ilaihi sabila (Dan karena Allah kewajiban haji itu dilaksanakan oleh manusia, bagi yang menyanggupinya.

2.Melaksanakan Haji sesuai Dengan tuntunan Rosululloh
Ilmu menjadi syarat yang harus dipelajari sebelum melakukan amal ibadah,mempelajari bagaimana cara manasik haji yang benar menjadi wajib bagi orang yang mau melakukan haji,dari mulai syarat,rukun dan hala hal yang membatalkan haji,dan segala sesuatu yang berhubungan dengan haji. Penting bagi jamaah mempelajari manasik haji yag dilakukan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana sadanya: “Hendaklah kamu mengambil manasik hajimu dari aku.” (HR. Muslim).

3.Berangkat haji dengan harta yang halal
Haji merupakan bagian dari jihad jiwa dan harta ,maka uang yang kita pakai buat haji haruslah bersih dari hak orang lain,hutang ataupun uang hasil korupsi,judi atau sengketa dan lainnya yang berasal dari hal yang tidak halal, Di dalam hadis yang shahih dijelaskan bahwa di saat orang yang haji dengan harta yang haram meneriakkan labbaikallahumma labbaik/aku datang memenuhi panggilan-Mu, Allah menjawab : Tidak ada sambutan untukmu, tidak ada kemuliaan untukmu, hajimu dikembalikan kepadamu, pulanglah ke tanah airmu membawa dosa dan tanpa pahala.

4.Memperbanyak Taubat
 Melaksanakan haji dengan menempuh perjalanan ribuan kilometer, selain menghabiskan biaya, tentu juga menguras fisik dan tenaga. Bahkan tidak menutup kemungkinan orang yang berhaji tidak mampu lagi kembali ke tengah-tengah keluarga, karena Allah mewafatkan mereka disana. Oleh karenanya, mereka yang berhaji perlu senantiasa memperbarui taubat kepada Allah akan berbagai kezhaliman yang telah dilakukan. Jika kezhaliman tersebut terkait dengan orang lain, maka hendaklah dia segera meminta maaf kepada pihak yang dia zhalimi.

5.Menjauhi segala perbuatan maksiat dan hal hal yang di haramkan ketika berhaji
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji pada (bulan-bulan) itu, maka janganlah ia berbuat rafats, berbuat fasik, dan jidal dalam (melakukan ibadah) haji…” (QS. Al-Baqarah: 197)”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barang siapa berhaji sedangkan dia tidak melakukan rafats dan berbuat fasik, maka dia kembali seperti hari dia dilahirkan ibunya” [HR. Bukhari].

Syeikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata, “Orang yang mengerjakan haji hendaklah menjauhi rafats yaitu jima’ serta semua sebab dan motif yang mendorong untuk melakukannya, menjauhi tindakan fasik baik dalam bentuk kata-kata yang diharamkan seperti ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba) atau dusta, maupun berupa perbuatan yang diharamkan seperti memandang wanita yang bukan mahramnya dan lain sebagainya. Adapun jidal yaitu bertengkar dan berdebat dengan orang lain ketika menunaikan ibadah haji. Hal ini akan banyak mengurangi pahala haji, kecuali berdebat untuk mencari kebenaran dan menjauhi kebatilan, maka ini hukumnya wajib.” (Syarah Riyadhus Shalihin 3/747).
Demikian diantara kiat untuk mencapai haji yang mabrur ,semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua.amin

Sunday, September 8, 2013

keutamaan ibadah Haji



Diantara limpahan rahmat Allah kepada hambanya adalah diberikannya rejeki yang banyak baik berupa harta kekayaan dan juga kesehatan.bagi siapa saja yang mendapatkannya hendaknya bersyukur kepada Allah SWT .sebagaimana kita ketahui rukun islam yang ke 5 yaitu Haji adalah merupakan sebuah kewajiban bagi seorang muslim yang sudah mampu melaksanakannya.yang dianggap mampu mempunyai pengertian mampu dari segi financial,kesehatan,dan kondisi keamanan.

Ibadah haji akan memberikan banyak pelajaran bagi prang yang mengerjakanya karena didalam manasik haji yang dikerjakan mempunyai banyak fadhilah dan keutamaan,tak heran dinegara kita yang penduduknya semakin sejahtera ibadah haji semakin tambah tahun semakin banyak kaum muslimin yang mendaftar haji hal ini menyebabkan kita harus bersabar menunggu bertahun tahun karena adaya keterbatasan kuota haji dari Negara Saudi.

Pada postingan kali ini akan memberikan beberapa fadhilah dan keutamaan ibadah haji dengan harapan bisa memberikan motivasi dan dorongan bagi para jamaah haji yang akan berangkat ditahun ini agar bersungguh sungguh dalam melaksanakan haji sehingga bisa menjadi haji mabrur dan sekaligus penulis berharap tulisan ini semakin memberikan semangat bagi kaum muslimim yang belum bisa berangkat agar semakin giat menabung agar impian menjadi haji bisa secepatnya terwujud.diantara keutamaan ibadah haji adalah sebagai berikut:

1.Ibadah Haji adalah amalan yang paling Afdhol
Pekerjaan ibadah kita sehari hari akan menjadi bekal di hari kelak nanti,agar kita menjadi orang yang selamt dunia akhirat,dan diantara amalan tersebut terdapat amalan yang paling afdhol yaitu haji sebagaimana hadist dibawah ini.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
 “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)

2.Ibadah haji menjauhkan kefakiran dan menjadi penghapus dosa
Sebagai manusia kita pasti menginginkan jauh dari kefakiran dan berharap diberi kecukupan baik jasmani maupun rohani.sehingga kita terkadang untuk menjauhkan diri dari semua itu selalu kerja keras untuk mendapatkan yang kita inginkan dalam proses mendapatkan itu semua tak jarang kita melakukan maksiat baik kepada sesame ataupun kepada Allah yang berakibat dosa bagi pelakunya ,insyaallah dengan haji kefakiran akan jauh dari kita dan dosa bisa terampuni, Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)

3.melaksanakan haji termasuk kategori  jihad
Seorang muslim jika melaksanakan ibadah haji, maka dia telah masuk dalam katagori jihad. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anh  bahwa beliau bertanya Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam:
هَلْ عَلَى المَرْأةِ مِنْ جِهَادٍ, فَقَالَ عَلَيْكُنَّ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيْهِ الْحَجُّ
“Apakah wanita itu wajib berjihad? Maka beliau bersabda: “ Kalian  wajib berjihad yang tidak pakai perang, yaitu haji.”

4.Doa orang yang berhaji akan terkabul
 Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

5.Pahala terbesar bagi haji mabrur adalah surga.
Sesungguhnya haji merupakan jalan menuju syurga dan membebaskan diri dari api neraka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda :

اَلْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلاَّ الْجَنَّةَ

“ Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali syurga. “ (HR. Bukhari dan Muslim)
Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.