Pada postingan kali ini Gusmardie ingin mengajak
shobat semua untuk menelaah sebuah arti hidup dan mati.Hidup kita di dunia
adalah sebuah jembatan menuju kea lam akhirat sebagai akhir destination setiap
manusia.tetapi tak jarang dari kita menjadi terlena dan terbuai oleh dunia yang
fana ini seolah olah kita akan hidup selamanya.hidup kita dihabiskan hanya
untuk mencari kepuasan dunia hingga tak jarang kita melakukan segalanya tanpa
meghiraukan halal dan haram.untuk itu hendakanya kita sadar bahawa Setiap yang
hidup pasti akan mati, yang ada pasti akan tiada, semuanya akan kembali pada
asalnya, yaitu TIDAK ADA, yang ada hanyalah dzat yang maha ada, yaitu Allah
s.w.t.. Kemudian Dia akan membangkitkan kembali seluruh manusia, mulai dari
umat nabi Adam a.s. sampai umatnya nabi Muhammad s.a.w. untuk mempertanggung
jawabkan segala urusannya waktu di dunia, yang beruntung pasti akan masuk
surga, dan yang celaka pasti akan masuk neraka. Allah s.w.t. berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ. وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ
يَوْمَ الْقِيٰمَةِ.فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ
فَازَ . وَمَا الْحَيَوٰةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتٰعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan”. (Ali Imran: 185 ﴿
Alangkah bijaknya jika kita senatiasa mengingat
kematian agar hati senantiasa kusyu dan ingat akan Allah swt,yang meberikan
kita kenikmatan hidup dan dunia sebagai lading akhirat nanti,coba kita renungi
hadist nabi yang berbunyi:
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
أَكْثِرُوْا مِنْ ذِكْرِ الْمَوْتِ فَإِنَّهُ يُمَحِّصُ الذُّنُوْبَ
وَيُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا
“Perbanyaklah mengingat mati, karena
mengingatnya sungguh dapat mengahapus dosa dan menjadikan zuhud pada dunia”.
(R.H. Ibnu Abi al-Dunya)
Dan sabdanya:
أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذِمِ الْلَذَّاتِ) يعني الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang dapat
memusnahkan rasa nikmat, yaitu mati”. (Al-Tirmdzi & Ibnu Majah)
Kita tidak akan pernah tahu secara pasti, apa yang
akan kita kerjakan hari esok dan di bumi sebelah mana kita akan mati , karena
kematian merupakan salah satu rahasia Allah s.w.t. tidak ada satupun yang dapat
mendeteksinya, alat secanggih apapun tidak akan pernah mampu untuk
mendeteksinya, supaya kita selalu mempersiapkan diri untuk mendapatkan giliran
kembali kepada-Nya. Dari bumi kita diciptakan dan kepadanya suatu saat akan
dikembalikan Allah s.w.t. berfirman:
وَمَا
تَدْرِيْ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ
تَمُوْتُ
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan
pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal”. (Al-Luqman:
34)
مِنْهَا
خَلَقْنَاكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى
“Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan
kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan
mengeluarkan kamu pada kali yang lain”. (Thaahaa: 55 ﴿
Rasulullah s.a.w. ditanya tentang manusia yang
paling bahagia, Rasulpun menjawab: (Paling bahagia manusia adalah yang
paling banyak mengingat mati dan yang mempersiapkan diri untuknya, merekalah
manusia yang paling bahagia, mereka pergi dengan kemuliaan dunia dan kemuliaan
akhirat). Riwayat Imam Ahmad. Umar bin Abdul Aziz pernah mengumpulkan
para ulama untuk membahas kematian dan kiamat, kemudian semuanya menangis
seakan-akan di depan mereka ada janazah.
Al-syaikh Amin Kurdi dalam kitabnya Tanwiru
al-Qulub mengatakan:
Mengingat kematian, akan mulia sebab tiga perkara:
- Tidak pernah menunda-nunda untuk bertaubat.
- Hati yang qana’ah, menerima semua yang diberikan Allah s.w.t.
- Semangat untuk beribadah.
Dan melupakan kematian, akan disiksa sebab tiga
perkara:
- Selalu menunda-nunda untuk bertaubat.
- Tidak pernah merasa cukup dengan pemberian Allah s.w.t.
- Malas untuk beribadah.
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: ( Wahai manusia
bertaubatlah kepada Allah s.w.t. sebelum ajal menjemput kalian, dan
cepatlah beramal baik sebelum kalian dimandikan, sambunglah antara kalian dan
Tuhan kalian dengan memperbanyak mengingat mati dan memperbanyak shadakah, baik
secara diam-diam ataupun terang-terangan, maka kalian akan dilimpahkan rezki,
ditolong dan dikuatkan). Riwayat Ibnu Majah.