Social Icons

Pages

Tuesday, March 5, 2013

Ilmu Tentang Doa



Doa menjadi jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut oleh orang-orang yang berilmu pengetahuan, kendaraan orang-orang shalih, tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas. Doa juga merupakan wasilah sebuah nikmat yang diturunkan dan dengan doa pula murka Allah dihindarkan. Alangkah besar kebutuhan para hamba Allah akan doa. Seorang muslim tidak akan pernah bisa lepas dari kebutuhannya terhadap doa dalam setiap situasi dan kondisinya.

Doa menjadi obat yang paling mujarab, ia ibarat musuh bagi penyakit, ia senantiasa melawan, menghilangkan atau meringankannya. Begitulah kedudukan doa, seyogyanya bagi seorang muslim untuk mengetahui keutamaan-keutamaan dan adab-adab doa, kita memohon kepada Allah agar menerima doa dan amal sholeh kita.

Pengertian Doa Secara bahasa, berarti meminta atau memohon dengan sepenuh hati.Sedangkan menurut istilah syar’i, berarti permohonan seorang hamba kepada Allah ta’ala dengan sepenuh hati. Dan diartikan pula dengan pensucian, pemujaan dan semisalnya. (lihat syuruthu ad-du’a wa mawani’u al-ijabah, karya Syaikh Sa’id bin Ali Al-Qohthoni, hlm. 5).

Doa adalah ibadah

Segala sesuatu kebaikan yang dicintai dan diridhoi Allah adalah merupakan ibadah.kita berdoa adalah melakukan sebuah amal kebaikan seperti kita beristigfar,melakukan sholat ,haji dan lainnya yang dengan itu kita merasa takut,takut dan berharap mendapatkan pahala .dan yang terpening adalah kita berdoa hanya semata mata meminta kepada Allah tanpa selain-Nya
Doa semacam ini tidak boleh diarahkan kepada selain Allah ta’ala. Barangsiapa mengarahkannya kepada selain Allah, maka ia telah jatuh pada kekafiran akbar yang menyebabkannya keluar dari agama Islam dan masuk ke dalam neraka. Sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (60)
 “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [berdoa kepada-Ku] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS. Al-Mu’min / Ghafir: 60)

Doa adalah permohonan

Yaitu seorang hamba memohon apa saja yang bermanfaat seperti datangnya kebaikan dan kemaslahatan atau tercegahnya keburukan dan kemudharatan, dan memohon segala kebutuhan.
Hukum doa semacam ini ada dua:

Pertama: Boleh, apabila seorang hamba memohon kepada orang lain yang masih hidup dan ada di hadapannya dalam hal-hal yang mampu dilakukan oleh orang tersebut, seperti mengatakan kepadanya, ‘Tolong ambilkan air minum untukku, atau berilah aku makanan’ atau perkataan yang semisalnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
مَنِ اسْتَعَاذَ بِاللَّهِ فَأَعِيذُوهُ وَمَنْ سَأَلَ بِاللَّهِ فَأَعْطُوهُ وَمَنْ دَعَاكُمْ فَأَجِيبُوهُ
“Barangsiapa memohon perlindungan (kepadamu) dengan menyebut nama Allah maka lindungilah ia. Barangsiapa meminta (kepada kalian) dengan menyebut nama Allah maka berilah ia. Barangsiapa mengundang kamu maka penuhilah undangannya,…dst.” (HR. Abu Daud I/524 no.1672, an-Nasa-i V/82 no.2567, dan Ahmad II/68 no.5365, dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma)

Kedua: Haram, yaitu apabila seorang hamba memohon kepada makhluk dalam hal-hal yang tidak mampu dilaksanakan kecuali oleh Allah semata, seperti mengatakan, ‘Wahai tuanku, atau wahai syaikh/kiyai, atau wahai pembesar jin, sembuhkanlah penyakitku, lapangkanlah rezkiku, kembalikan barang yang telah hilang dariku, berilah aku jodoh dan anak, selamatkan aku dari bencana’, maka ini adalah kekufuran dan kesyirikan yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, walaupun makhluk yang diminta doa tersebut masih hidup dan ada dihadapan kita. Allah ta’ala berfirman:
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (17)
“Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, Maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.(QS. Al-An’aam: 17)

Untuk itu marilah kita senantiasa beristiqomah untuk berdoa kepada yang penguasa jagag raya ini,Allah SWT.Janganlah karena kelambatan pemberian karunia dari Allah sedangkan engkau telah bersungguh sungguh berdoa, membuat kamu berputus asa. Sebab Allah telah menjamin untuk mengabulkan semua doa, menurut apa yang dipilihNya untuk kamu , bukan menurut kehendakmu, pada waktu yang ditentukan oleh Nya bukan waktu yang kamu tentukan.