"Wasjud
Waqtarib" demikianlah
Allah swt menutup firmannya dalam surat al-Alaq. Suatu statemen yang tegas dan
gamblang. Bahwa sujud merupakan wahana paling efesien untuk mendekatkan diri
kepada-Nya.
Memang
secara psiklogis sujud memiliki nilai lebih dibandingkan dengan rukun shalat
yang lain. Karena ketika sujud posisi seseorang benar-benar mununjukkan
kerendahannya di hadapan Sang Khaliq. Bagaimana tidak, kepala yang menjadi
bagian paling istimewa dalam tubuh manusia dan tempat bersemayamnya pancaindera.
Juga anggota tubuh yang paling dimuliakan oleh manusia, tiba-tiba diposisikan
begitu rendahnya hingga rata dengan tanah, tempat kaki berpijak.
Sujud menjadi sebuah cara bagi hamba mendekatkan
kepada Alloh Swt ,karena dalam sholatpun kita selalu melakukan sujud engan
sujud ini berarti kita merendahkan diri dihadapan Ilahi Robbi dan pada saat itu
pula kita berada sangat dekat dengan Alloh,selain dalam sholat kita disunahkan
untuk melakukan sujud ketika mendengar kabar yang menggembirakan dengan sebutan
sujud syukur,selain itu ketika kita membaca alquran kita juga disunahkan untuk
melakukan sujud tilawah ketika bertemu dengan ayat As-sajadah yang diantaranya
kita temukan pada ayat berikut ini,
Sepuluh
ayat yang disepakati sebagai ayat sajadah
- QS. Al A’rof ayat 206
- QS. Ar Ro’du ayat 15
- QS. An Nahl ayat 49-50
- QS. Al Isro’ ayat 107-109
- QS. Maryam ayat 58
- QS. Al Hajj ayat 18
- QS. Al Furqon ayat 60
- QS. An Naml ayat 25-26
- QS. As Sajdah ayat 15
- QS. Fushilat ayat 38 (menurut mayoritas ulama), QS. Fushilat ayat 37 (menurut Malikiyah)
Empat
ayat yang termasuk ayat sajadah namun diperselisihkan, akan tetapi ada dalil
shahih yang menjelaskannya
- QS. Shaad ayat 24
- QS. An Najm ayat 62 (ayat terakhir)
- QS. Al Insyiqaq ayat 20-21
- QS. Al ‘Alaq ayat 19 (ayat terakhir)
Satu ayat
yang masih diperselisihkan dan tidak ada hadits marfu’ (hadits yang sampai pada
Nabi) yang menjelaskannya, yaitu surat Al Hajj ayat 77. Banyak sahabat yang menganggap ayat ini
sebagai ayat sajadah semacam Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Mas’ud, Abu Musa, Abud
Darda, dan ‘Ammar bin Yasar.
Syarat Sujud Tilawah
.
Rukun Sujud
1.
Niat Sujud Tilawah
“Daku melakukan Sujud
Tilawah kerana Allah Ta‘ala”
2. Bertakbir
3. Sujud
4.
Salam.
.
Bacaan Sujud Tilawah (Sajadah)
.
Dalam Sujud Tilawah dianjurkan membaca:
Sa-ja-da waj-Hi-ya
lil-la-dziy kho-la-qo-hu wa-shaw-wa-ra-Hu wa-syaq-qo
sam-‘a-Hu wa-ba-sho-ro-Hu bi-
hau-li-hi wa-quw-wa-ti-Hi
fa-ta-baa-ro-kaL Laa-Hu ah-san-ul khoo-li-qiyn .
“Aku bersujud kepada Allah
yang menjadikanku, memberikan pendengaranku dan penglihatanku dengan
Kekuasaan-Nya dan Kudrat-Nya. Maka Maha Suci Allah, Dialah sebaik-baik pencipta
kejadian.”