عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَارَ فِرْقَتَيْنِ
عَلَى هَذَا
الْجَبَلِ وَعَلَى هَذَا الْجَبَلِ فَقَالُوا سَحَرَنَا مُحَمَّدٌ
فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَئِنْ كَانَ سَحَرَنَا فَمَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يَسْحَرَ
النَّاسَ كُلَّهُمْ
Dari Muhammad bin Mut'im dari ayahnya, beliau
telah berkata bahawa bulan telah terbelah pada zaman Nabi SAW sehingga menjadi
dua bahagian, sebahagiannya di atas gunung ini dan sebahagiannya di atas gunung
ini, mereka berkata kita telah disihir oleh Muhammad dan berkata sebahagian drp
mereka, sekiranya Muhammad telah menyiihir kita, sudah tentu dia tidak mampu
untuk menyihir seluruh manusia. Hadis riwayat Tarmizi.
Marilah kita mendalami rtentang
kisah hadist diatas agar kita senakin yakin Bahwa Muhammad adalah manusia
terbaik yang diutus Allah swt menjadi seorang rosul dan nabi terakhir.dalam
perjalanan sebagai rosul cobaan dan ujian terus menghiasi Rosululloh .hal ini
berupa kedholiman yang dilakukan orang kafir kepada Beliau. Mulai dari
memfitnah hingga menyuruh Rasul melakukan sesuatu yang menurut mereka hal yang
mustahi, yaitu membelah bulan.Namun, dengan izin Allah SWT, Rasulullah SAW dapat melaluinya dengan sabar.
Kisahnya.
Jumlah orang-orang mukmin terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Sementara itu, orang-orang jahat tidak juga menghentikan kekejaman mereka. Mereka bahkan terus menantang Rasulullah SAW.
Pada suatu hari, orang-orang kafir kembali mengelilingi Rasulullah SAW. Mereka punya rencana baru untuk menyudutkan beliau. Mereka meminta Rasul SAW melakukan sesuatu yang menurut mereka mustahil untuk dilakukan. Nanti saat melihat beliau tidak bisa melakukannya, mereka akan mengolok-olok beliau.
Dengan pemikiran seperti itu, mereka berkata,
"Kalau engkau memang seorang nabi, tunjukkan mukjizat kepada kamu. Misalnya, belahlah bulan purnama di atas kepala kita menjadi dua. Letakkan yang sebelah di atas gunung ini dan sebelah lagi di atas gunung itu," kata orang-orang kafir.
"Kalau aku dapat melakukannya apakah kalian akan percaya padaku?" tanya Rasul SAW.
Bulan Terbelah Menjadi Dua.
Sementara itu, orang-orang jahat tidak juga menghentikan kekejaman mereka. Mereka bahkan terus menantang Rasulullah SAW.
Pada suatu hari, orang-orang kafir kembali mengelilingi Rasulullah SAW. Mereka punya rencana baru untuk menyudutkan beliau. Mereka meminta Rasul SAW melakukan sesuatu yang menurut mereka mustahil untuk dilakukan. Nanti saat melihat beliau tidak bisa melakukannya, mereka akan mengolok-olok beliau.
Dengan pemikiran seperti itu, mereka berkata,
"Kalau engkau memang seorang nabi, tunjukkan mukjizat kepada kamu. Misalnya, belahlah bulan purnama di atas kepala kita menjadi dua. Letakkan yang sebelah di atas gunung ini dan sebelah lagi di atas gunung itu," kata orang-orang kafir.
"Kalau aku dapat melakukannya apakah kalian akan percaya padaku?" tanya Rasul SAW.
Bulan Terbelah Menjadi Dua.
Allah Yang Maha Tinggi memberikan kekuasaan kepada Rasulullah SAW untuk
menunjukkan mukjizat seperti yang telah Dia berikan kepada nabi-nabinya
terdahulu. Jika Rasulullah SAW mau, beliau bisa berdoa kepada Allah SWT dan
atas izin-Nya, banyak peristiwa luar biasa yang akan terjadi. Namun, beliau
ingin agar orang-orang berfikir dan menemukan jalan yang benar dengan pikiran
mereka sendiri.
Saat itu, Rasulullah SAW yang terlihat semakin rupawan di bawah sinar rembulan, terlebih dahulu berdoa agar orang-orang sesat itu menemukan jalan yang benar. Kemudian beliau mengarahkan telunjuknya ke bulan. Sinar perak dengan cahaya bintang terlihat membentang diatas mereka. Rasulullah SAW membuat garis dari bagian atas bulan hingga ke bawah.
Kala itu, tak seorang pun terlihat percaya atau memperhatikan secara penuh apa yang sedang terjadi. Setelah ditunjuk oleh Rasul SAW, bulan pun terbelah menjadi dua.
Subhanallah.....Sungguh luar biasa.
Setengah dari bulan itu berada di atas gunung yang satu dan setengahnya lagi di atas gunung yang lainnya. Allah Maha Besar. Allah Maha Tinggi sudah membelah bulan untuk Nabi kesayangan-Nya itu.
Nabi pun berulang-ulang mengatakan kepada orang-orang kafir,
"Saksikanlah!!, Saksikanlah!!!."
Orang kafir pun terbelalak.
Mereka tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mereka saling pandang setelah mengetahui hal itu. Bibir Rasulullah SAW terus menerus berzikir, bersyukur kepada Allah SWT yang sudah memberikan mukjizat itu. Saat kedua bagian bulan itu kembali menyatu, orang-orang kafir sangat terkejut dan takut.
Mereka hanya berkata,
"Ini Sihir !!!, Ini Sihir !!!"
Kesaksian Seorang Musafir.
Saat itu, Rasulullah SAW yang terlihat semakin rupawan di bawah sinar rembulan, terlebih dahulu berdoa agar orang-orang sesat itu menemukan jalan yang benar. Kemudian beliau mengarahkan telunjuknya ke bulan. Sinar perak dengan cahaya bintang terlihat membentang diatas mereka. Rasulullah SAW membuat garis dari bagian atas bulan hingga ke bawah.
Kala itu, tak seorang pun terlihat percaya atau memperhatikan secara penuh apa yang sedang terjadi. Setelah ditunjuk oleh Rasul SAW, bulan pun terbelah menjadi dua.
Subhanallah.....Sungguh luar biasa.
Setengah dari bulan itu berada di atas gunung yang satu dan setengahnya lagi di atas gunung yang lainnya. Allah Maha Besar. Allah Maha Tinggi sudah membelah bulan untuk Nabi kesayangan-Nya itu.
Nabi pun berulang-ulang mengatakan kepada orang-orang kafir,
"Saksikanlah!!, Saksikanlah!!!."
Orang kafir pun terbelalak.
Mereka tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mereka saling pandang setelah mengetahui hal itu. Bibir Rasulullah SAW terus menerus berzikir, bersyukur kepada Allah SWT yang sudah memberikan mukjizat itu. Saat kedua bagian bulan itu kembali menyatu, orang-orang kafir sangat terkejut dan takut.
Mereka hanya berkata,
"Ini Sihir !!!, Ini Sihir !!!"
Kesaksian Seorang Musafir.
Pagi hari setelah kejadian itu, negeri Makkah gempar.
Semua
orang membicarakan peristiwa ajaib tadi malam. Saat kaum muslim membicarakan
keindahan peristiwa itu, orang-orang kafir malah mengatakan bahwa yang mereka
lihat tadi malam adalah tidak nyata.
beberapa orang di antara mereka berkata,
"Kita bilang saja kepadanya kalau dia hanya menunjukkan sihir kepada kita."
Orang-orang kafir mengetahui bahwa pengaruh sihir itu tidak akan sampai jauh pengaruhnya. Jadi mereka pun memutuskan untuk bertanya kepada musafir yang datang dari jauh,apakah mereka juga melihat peristiwa bulan terbelah tadi malam.
Mereka pun menunggu datangnya para musafir.
Begitu para musafir datang, para orang kafir langsung mendekati mereka dan bertanya apakah mereka juga melihat bulan terbelah menjadi dua tadi malam. Ternyata mereka juga melihat bulan terbelah menjadi dua kemudian menyatu kembali. Dengan semangat, para musafir itu menceritakan secara terperinci apa yang mereka lihat tadi malam.
Meskipun mereka sudah mendengar kesaksian para musafir, namun tetap saja orang-orang kafir tidak percaya.
mereka mengatakan,
"Sihir Muhammad bahkan sudah mencapai langit," kata orang-orang kafir.
Orang-orang kafir itu telah dikunci mata hatinya, meskipun sudah melihat hal yang benar-benar nyata, masih saja dia berpaling, mungkir.
beberapa orang di antara mereka berkata,
"Kita bilang saja kepadanya kalau dia hanya menunjukkan sihir kepada kita."
Orang-orang kafir mengetahui bahwa pengaruh sihir itu tidak akan sampai jauh pengaruhnya. Jadi mereka pun memutuskan untuk bertanya kepada musafir yang datang dari jauh,apakah mereka juga melihat peristiwa bulan terbelah tadi malam.
Mereka pun menunggu datangnya para musafir.
Begitu para musafir datang, para orang kafir langsung mendekati mereka dan bertanya apakah mereka juga melihat bulan terbelah menjadi dua tadi malam. Ternyata mereka juga melihat bulan terbelah menjadi dua kemudian menyatu kembali. Dengan semangat, para musafir itu menceritakan secara terperinci apa yang mereka lihat tadi malam.
Meskipun mereka sudah mendengar kesaksian para musafir, namun tetap saja orang-orang kafir tidak percaya.
mereka mengatakan,
"Sihir Muhammad bahkan sudah mencapai langit," kata orang-orang kafir.
Orang-orang kafir itu telah dikunci mata hatinya, meskipun sudah melihat hal yang benar-benar nyata, masih saja dia berpaling, mungkir.
Ini sebagaimana disebutkan dalam al-Quran; Telah
hampir datangnya masa itu dan bulan terbelah. Dan setelah mereka melihat suatu
tanda (mukjizat) mereka berpaling lalu berkata: “Ini adalah sihir yang luar biasa”
dan mereka mendustakannya dengan mengikut hawa nafsu sedang setiap yang berlaku
ada ketetapannya. (al-Qamar: 1-3)
Dan inilah hebatnya Rasulullah SAW, Beliau tidak pernah sombong, bahkan selalu bersyukur atas mukjizat yan terjadi, beliau tetap penuh kasih, tetap medoakan agarorang-orang kafir itu tidak keras kepala dan bersedia mengikuti ajaran yang beliau sampaikan
Dan inilah hebatnya Rasulullah SAW, Beliau tidak pernah sombong, bahkan selalu bersyukur atas mukjizat yan terjadi, beliau tetap penuh kasih, tetap medoakan agarorang-orang kafir itu tidak keras kepala dan bersedia mengikuti ajaran yang beliau sampaikan
No comments:
Post a Comment